“SESUNGGUHNYA ENGKAU AKAN MELIHAT LANGIT TERBUKA….”

Renungan Katolik, Kamis, 29 September 2022

Pesta Para Malaekat Agung: St Mikhael, St Rafael, St Gabriel

Daniel 7:9-10.13-14

atau

Wahyu 12:7-12a

Mazmur 138:1-2a.2bc-3.4-5

Injil Yohanes 1:47-51

Romo John Samur, Pr

Pastor Paroki Sita Manggarai Timur Keuskupan Ruteng

Selamat bertemu lagi di hari baru Kamis 29 September 2022, pada pekan biasa XXVI, yang penuh berkat buatmu semua; ibu, bapa, saudari, saudara, para sahabat, kenalanku, para orang muda, anak-anak dan seluruh keluargaku di manapun berada, yang sungguh saya kasihi dalam Tuhan kita Yesus Kristus.

“Sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka….” (Yoh 1:51). Perjalanan kita akan mengarah ke hidup baru. Hidup baru yang akan datang. Yang dijanjikan Tuhan sendiri dalam keabadian. Sebab, kita memang tidak ‘terus berada di sini dan menjadi milik bumi’.

“Akan melihat langit terbuka,” bagi Natanael, adalah harapan untuk hidup yang akan datang. Kata-kata Yesus itu membesarkan hati, menjadi satu kepastian arah ziarah selanjutnya.

“Langit terbuka” adalah panggilan kepada sukacita sempurna. Semua yang telah dan kini dialami sungguh akan berakhir, ia tidak berkesudahan dengan kehampaan dan kesia-siaan.

Sebagaimana Tuhan mengisyaratkan harapan pada Natanael, Tuhan meneguhkan pula hati kita. Sebab itulah, menjalani hidup dengan jiwa besar dan penuh harapan sejatinya menjadi spirit yang tidak boleh pudar.

Bagi kita, “langit tidak selamanya mendung, penuh kabut dan tertutup”. Keyakinan itulah yang mesti tertanam di dalam hati terdalam. Kita mesti melepaskan rangkulan tangan kita pada ‘tiang-tiang hidup penuh kesia-siaan’. Bola mata kita tak boleh dibiarkan redup untuk terus menatapi yang suram. Sebab, sungguh, ‘langit terbuka itu telah menjadi harapan, sukacita dan kekuatan kita’.

Tak selamanya kita ‘di sini’. Itulah kesadaran nurani terdalam dari semua kita. Namun, perjalanan menuju dan sambil menanti “langit terbuka” bukanlah ziarah yang mudah. Kita terlalu rapuh dan lemah untuk menggapainya.

Para malaikat agung tetap meniupkan nafas yang beri semangat.

Penuh harapan dan kekuatan. Saat hidup adalah peperangan, St Mikhael hadir sebagai panglima yang bawa kita pada kemenangan. St Rafael tetap memberi harapan agar ‘mata batin kita’ sanggup melihat kebaikan dan kasih Tuhan. Dan St Gabriel membisikkan kata-kata penuh  kekuatan dan seruan sukacita, saat kita merasa terlalu disumpeki dengan segala suara kata yang menyesakkan dada?

“Langit terbuka” selalu dan tetap menanti kita. Sebab itu, mari kita tetap berziarah penuh harapan. Dan tak pernah boleh membiarkan keputusasaan ini merusakkan segalanya. Tetapi, bukankah “langit terbuka” bisa diterima sebagai “gambaran hati kita sendiri yang sejatinya terbuka pada keindahan dan kebaikan dalam hidup bersama dengan sesama-sesama kita?”

Tuhan, semoga hari ini aku setia melayani kehendakMu, setia menyembah dan menyerahkan diri kepadaMu serta siap sedia untuk diutus ke manapun demi melaksanakan kehendak dan rencanaMu

Salamku dalam kasih Yesus dari pastoran Sita. Berkat Tuhan yang amat melimpah tercurah dalam Ekaristi Kudus tadi pagi lewat tangan imamNya ini untukmu semua yang sungguh dikasihi dan mengasihi Tuhan pada pesta Santo Mikhael, St Gabriel dan St Rafael.

Tuhan memberkati.

Tinggalkan komentar