Monthly Archives: Oktober, 2023

BERBAKTI SEPENUHNYA KEPADA BANGSA ITULAH YANG TERBAIK YANG SAYA BERIKAN PADA ANAK

Renungan Katolik, Minggu, 29 Oktober 2023

Romo Martin Chen, Pr

Direktur Puspas Keuskupan Ruteng

Hari Minggu Biasa XXX

Santo Narcissus

Kitab Keluaran (22:21-27)

“Jika kamu menindas seorang janda atau anak yatim, maka murka-Ku akan bangkit, dan Aku akan membunuh kamu.”

Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (1Tes 1:5c-10)

“Kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk mengabdi kepada Allah dan menantikan kedatangan Anak-Nya.”

Injil Suci menurut Matius (22:34-40)

“Kasihilah Tuhan Allahmu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

Pertanyaan ini aktual sekarang: lebih cinta anak dari pada bangsa? Sesungguhnya yang tepat: saat saya berbakti sepenuhnya kepada bangsa itulah yang terbaik yang saya berikan pada anak. Itulah kebanggaan keluarga yang terukir abadi dengan tinta emas. Musuh cinta adalah egoisme. Keterikatan pada diri dan keluarga: itulah yang menggerogoti cinta sejati. Sebaliknya pengabdian tulus dan total bagi bonum commune (kesejahteraan rakyat) itulah yang mengharumkan nama keluarga. Inspirasi biblis hari minggu ini  melukiskan yang mirip. Hanya ketika saya mengasihi Allah dengan segenap diriku, di situ saya juga dapat mencintai sesama  dg sungguh. Cinta Allah dan sesama terkait dan saling mengandaikan (Mat 22). Saya mencintai  sesama terbaik, manakala saya mengasihi Allah sepenuhnya.

Selamat berhari Minggu, Tuhan memberkati .

NILAI MORAL PANTUN

https://drive.google.com/file/d/1drAQg_xZ8Ga8-jq3X8t4oIEWmjLJZ7Om/view?usp=sharing

DI DALAM YESUS, KITA SELAMAT

Pesan Sabda Tuhan Hari Ini

Romo Johnn Samur, Pr

Pastor Paroki Sita Manggarai Timur

Keuskupan Ruteng

Selamat bertemu lagi di hari Kamis 26 Oktober 2023, pekan biasa XXIX, yang penuh berkat buatmu semua; ibu, bapa, saudari, saudara, sahabat, kenalanku, orang muda dan anak-anak serta seluruh keluargaku di mana pun berada, yang amat saya kasihi dalam Tuhan kita Yesus Kristus.

Roma 6:19-23

Mazmur 1:1-4.6

Injil Lukas 12:49-53

Tuhan Yesus, kehadiranMu dalam hidupku membuatku teguh

“Aku datang melemparkan api ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala” (Lukas 12:43). Pernyataan Yesus ini sungguh membingungkan kita. Mengapa Yesus mengatakan kalau diri-Nya hadir ke dunia untuk bawa pertentangan?

Api dalam bacaan Injil hari ini diartikan sebagai belas kasih Allah. Oleh belas kasih Allah, Ia mengutus Putra-Nya yang tunggal bagi dunia.

Kehadiran Yesus di dunia ditanggapi oleh manusia dengan beraneka macam. Ada yang menerimanya dengan hati terbuka, ada juga yang belum bisa terima kasih Allah tersebut. Hal ini yang tidak kurang sering menjadi pertentangan di dalam dunia.

Saudari, saudaraku terkasih, situasi demikian kerap kali juga kita alami dalam hidup kita. Banyak orang memang sudah bisa menerima dengan hati terbuka kasih Allah itu sendiri. Namun, tidak jarang pula orang menolak ajaran, kehadiran Yesus sebagai Putra Allah. Namun Tuhan Yesus mengajarkan pada kita untuk tetap teguh dengan apa yang Ia ajarkan pada kita. Karena di dalam Dia, kita diselamatkan.

Keteguhan mengikuti Tuhan itu akan terjadi bila kita terus menerus mengikuti Ekaristi. Semakin banyak Ekaristi Suci yang kita terima, makin kita menjadi seperti Yesus, sehingga di bumi kita dapat mencicipi Surga (Beato Carlo Acutis).

Ekaristi sangat penting bagi kita selama berada di dunia,  untuk menyempurnakan kekatolikan dan keteguhan hati serta iman kita akan Allah. Tanpa ada semangat ber-Ekaristi, yah, diragukan juga keteguhan dan kualitas iman kita pada Allah.

Allah yang Maharahim, Engkau datang untuk menyelamatkan umat manusia dengan cinta yang paling sempurna. Namun, manusia selalu jatuh dalam dosa yang sama karena iman yang lemah. Ampuni aku Tuhan, karena aku melawan kehendakMu, bertindak menurut selera dan kemauanku sendiri. Bimbinglah aku ke jalan yang benar hari ini dan menjauhi dosa. Berilah aku kekuatan supaya aku tetap setia dalam imanku di zaman yang penuh dengan tantangan yang tak mudah. Biarkan aku menjadi orang yang selalu tampil tenang, sabar, peduli pada situasi yang ada di sekitarku, tidak sombong, tidak kasar dalam kata dan prilaku, sederhana, apa adanya dan tetap rendah hati.

Salamku dalam kasih Yesus dari pastoran Sita. Berkat Tuhan yang amat melimpah tercurah dalam Ekaristi Suci tadi pagi lewat tanganku ini untukmu semua yang amat dikasihi dan mengasihi Allah.

Tuhan memberkati.

TETAP DAPAT BERJAGA MESKIPUN ADA BANYAK KESULITAN

Pesan Sabda Tuhan Hari Ini

Romo John Samur, Pr

Pastor Paroki Sita Manggarai Timur

Keuskupan Ruteng

Selamat bertemu lagi di hari Rabu 25 Oktober 2023, pekan biasa XXIX, yang penuh berkat buatmu semua; ibu, bapa, saudari, saudara, sahabat, kenalanku, orang muda dan anak-anak serta seluruh keluargaku di mana pun berada, yang amat saya kasihi dalam Tuhan kita Yesus Kristus.

Roma 6:12.18

Mazmur 124:1-3.4-6.7-8

Injil Lukas 12:39-48

Tuhan, di kesetiaan cintaMu aku termangu

“Berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang melaksanakan tugasnya ketika tuan itu datang” (Luk 12:43). Ada banyak sekali pekerjaan yang menuntut sikap dan perbuatan berjaga-jaga.

Seorang penjaga gawang harus selalu siap berjaga di depan gawangnya agar tidak kemasukan bola. Seorang penjaga toko haruslah selalu siap menanti datangnya para pembeli. Sementara seorang satpam harus selalu siap sedia membukajan pintu bagi para tamu yang keluar masuk di perusahaannya.

Beberapa contoh atau analogi ini hanya untuk beri gambaran bagaimana karya atau pekerjaan berjaga-jaga itu dilakukan. Meskipun itu tidak gampang, pekerjaan penjaga gawang, penjaga toko dan satpam masih ada batas waktunya.

Berjaga-jaga menantikan kedatangan Tuhan lebih sulit lagi. Kesulitannya terletak justru pada saat kedatangan Tuhan, yang tak kita ketahui kapan itu akan terjadi. Waktu kedatangan yang tidak jelas membuat yang berjaga bisa menjadi bosan, terlena,  bahkan bisa tertidur.

Mari kita bayangkan bila pada kondisi semacam itu Tuhan tiba-tiba datang. Pasti si penjaga, siapa pun dia, tak siap sama sekali.

Tantangannya adalah bagaimana orang tetap dapat berjaga meskipun ada banyak kesulitan. Salah satu caranya adalah setiap saat kita menganggap Tuhan akan segera datang.

Bila demikian, orang akan terus berada dalam kondisi berjaga-jaga lewat doa-doa yang terus dilakukan dan karya yang terarah, fokus dan tekun penuh kesabaran.

Dalam penantian ada tiga hal yang sangat penting, yang bisa menyempurnakan kekatolikan dan sensus catholicus kita adalah; bersemangat di dalam doa pribadi dan bersama, selalu bersemangat dalam bekerja dan berani berkorban serta mau menderita. Tanpa ada semangat ini, yah, diragukan juga kualitas iman kita pada Allah.

Allah yang Maharahim, Engkau datang untuk menyelamatkan umat manusia dengan cinta yang paling sempurna. Namun, manusia selalu jatuh dalam dosa yang sama karena iman yang lemah. Ampuni aku Tuhan, karena aku melawan kehendakMu, bertindak menurut selera dan kemauanku sendiri. Bimbinglah aku ke jalan yang benar hari ini dan menjauhi dosa. Biarkan aku menjadi orang yang selalu berjaga-jaga, tetap tampil tenang, sabar, peduli pada situasi yang ada di sekitar, tidak sombong, tidak kasar dalam kata-kata dan prilaku, sederhana, apa adanya dan tetap rendah hati.

Salamku dalam kasih Yesus dari pastoran Sita. Berkat Tuhan yang amat melimpah tercurah dalam Ekaristi Suci tadi pagi lewat tanganku ini untukmu semua yang amat dikasihi dan mengasihi Allah.

Tuhan memberkati.

HIDUPKU INI EGOIS ATAU BAGI KEMULIAAN ALLAH?

Renungan Katolik, Minggu, 22 Oktober 2023

Hari Minggu Biasa XXIX – Minggu Evangelisasi

Romo Martin Chen,Pr

Direktur Puspas Keuskupan Ruteng

Beato Timotius Giaccardo

Santo Paus Yohanes Paulus II

Kitab Yesaya (45:1.4-6)

“Aku memegang tangan kanan Koresh supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya.”

Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (1:1-5b)

“Kami selalu ingat akan amal imanmu, akan usaha kasihmu, dan ketekunan harapanmu.”

Injil Suci menurut Matius (22:15-21)

“Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”

Pertanyaan kritis yang menjebak: Bolehkah membayar pajak kepada kaisar? (Mat 22). Orang Farisi dan Herodian memasukkan Yesus dalam dilema. Bila boleh, maka Dia dituduh orang sebangsanya memihak penjajah Roma. Bila tidak, Dia akan diadili penguasa Roms sebagai  pemberontak terhadap  kaisar.

Bagaimana solusi Yesus: “Berikan pada kaisar yang menjadi haknya dan pada Allah yang menjadi hak-Nya!” Menarik bahwa Yesus menambah Allah. Jawaban Yesus sebetulnya boleh tapi dengan syarat sejauh Kaisar menggunakan uang pajak untuk kesejahteraan rakyat bukan untuk diri dan keluarganya. Sebab segala ciptaan yang ada, berasal dari Allah dan diperuntukkan bagi kesejahteraan semua orang.

Prinsip ini kiranya relevan dengan gonjang ganjing “politik dinasti” dunia politik Indonesia dewasa ini. Kuasa itu untuk melayani bangsa atau diri dan keluarga? Tapi prinsip ini juga relevan dalam dunia ekonomi: Harta benda untuk kepentingan diri, dan kelompok atau demi bonum commune (kesejahteraan rakyat)? Prinsip ini berlaku juga sehari-hari: hidupku ini egois atau bagi kemuliaan Allah?

Selamat berhari Minggu.

ROH KUDUS MENGUATKAN HATI KITA UNTUK BERBICARA YANG SETULUSNYA

Pesan Sabda Tuhan Hari Ini

Romo John Samur, Pr

Pastor Paroki Sita Manggarai Timur

Keuskupan Ruteng

Selamat bertemu lagi di hari Sabtu 21 Oktober 2023, Pekan Biasa XXVIII, yang penuh berkat buatmu semua; ibu, bapa, saudari, saudara, sahabat, kenalanku, kaum muda dan anak-anak serta seluruh keluargaku di manapun berada, yang amat saya kasihi dalam Tuhan kita Yesus Kristus.

Roma 4:13,16-18

Mazmur 105:6-7,8-9,42-43

Injil Lukas 12:8-12

Bijak dalam berbicara, tulus dalam mengatakannya dan berani bersuara dalam kuasa Roh Kudus

“Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kalian katakan”(Luk 12:12). Hati-hatilah bila bicara. Sebab isi bicara dan cara kita bicara akan mengisahkan siapa diri kita dan bagaimana karakter kita sebenarnya. Ada yang ‘tahu sedikit’ tapi ‘bicaranya lebar  minta ampun.’ Ada yang ‘omongnya tinggi dan seolah gampang serta beres semua dan seolah-olah ‘berkelas’. Namun  semua itu hanyalah kibulan tanpa fakta. Sebab ia pasti ‘menghilang senyap pada saat seharusnya.’

Ada lagi arus bicara contra verum. Lawan kebenaran. Kita lagi didera hoaks, berita palsu, propaganda sesat, penggiringan opini tak bijak dan aneka penyesatan yang melahirkan ketegangan.

Ada lagi kisah bicara yang tidak bijak dan tidak tampan ruang, tempat dan waktu. Nasihat usang namun padat makna: ‘Perhatikan tutur katamu.’ Asal sembur bicara sesuka hati, asal tabur kata  sembarangan, suasana keruh bakal segera mengepul asap dan bisa lanjut berkobar.

Di hidup keseharian, sering mengalir benang kusut isi bicara tak menentu. Dan hal ini sungguh mengacaukan, penuh geliat ‘adu dombanya.’ Maksudnya, kepada A dia bicara tentang B, kepada B dia ngerumpi tentang C, terus kepada C dia balik omong tentang A. Maka menjadi genting rasa kekeluargaan dan kekariban ABC. Gaya bicara ‘putar bale model begini’ yang sungguh melahirkan suasana darurat  komunikasi antar sesama dan di dalam kebersamaan apapun. Hati-hatilah!

Tetapi ada juga yang selera bicaranya sangat tinggi dengan patokan diri sendiri sebagai regim kebenaran. Semua yang di luarku WAJIB: dengar, taat, tiada protes, tanpa dialog, tunduk dan laksanakan! Ini repotnya bila ada ‘virus tahu semua dan selalu benar segala yang masih bersarang dalam diri’.

Siapapun bisa ‘terpeleset dalam bicara’. Baik dalam isi maupun cara bicara. Namun, kita mesti tenang dan sejuk sekaligus kokoh di dalam bicara dan mohon kehadiran Allah Roh Kudus. Maka akan ada saatnya Roh Kudus mengajarkan kepada kita tentang bagaimana dan apa yang harus kita katakan.

Maka di situlah isi dan cara bicara kita yang membangun harapan, yang memperteguh persekutuan, yang memperat keakraban, mendamaikan situasi yang tidak menguntungkan. Dan Roh Kudus menguatkan hati kita untuk berbicara yang setulusnya dan terlebih  seharusnya. Di dalam Iman akan Allah sendiri.

Tuhanku, yang Mahabaik. Bantulah aku hari ini agar aku berani menunjukkan identitas kekatolikanku pada orang lain melalui perbuatan-perbuatan baik yang dapat dilihat dan dapat diukur. Semoga kata-kata yang kuucapkan, kata-kata menyapa dan menyejukkan, yang mempersatukan dan mendamaikan, kata-kata yang tak mengadu-domba dan tak menyusahkan orang lain. Semoga aku tidak terserang ‘virus tahu semua dan menganggap diri selalu dan paling benar’. Jadikan aku yang tahu bersyukur atas semua hal yang Dikau berikan padaku. Semoga aku selalu terbuka kepada penyelenggaraanMu atas hidupku. Tanpa Engkau aku bukanlah siapa-siapa dan tak dapat berbuat apa-apa. Hanya Dikau andalan dan kekuatanku.

Salamku dalam kasih Yesus dari pastoran Sita. Berkat Tuhan yang amat melimpah tercurah dalam Ekaristi Suci tadi pagi lewat tanganku ini untukmu semua yang amat dikasihi dan mengasihi Tuhan.

Tuhan memberkati.

KEMUNAFIKAN ITU KEKASARAN YANG PALING HALUS

Pesan Sabda Tuhan Hari Ini

Romo John Samur, Pr

Pastor Paroki Sita Manggarai Timur

Keuskupan Ruteng

Selamat bertemu lagi di hari Jumat 20 Oktober 2023, pekan biasa XXVIII, yang penuh berkat buatmu semua; ibu, bapa, saudari, saudara, sahabat, kenalanku, orang muda dan anak-anak serta seluruh keluargaku di manapun berada yang amat saya kasihi dalam Tuhan kita Yesus Kristus.

Roma 4:1-8

Mazmur 32:1-2,5,11

Injil Lukas 12:1-7

Aku terserap ragi orang Farisi

“Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang farisi…” (Lukas 12:1). Betapa mudahnya kita untuk meyakini bahwa kepribadian munafik itu ada di luar diri kita. Bahwa yang banyak sandiwaranya adalah prilaku hidup sesama. Prilaku hidup orang lain itu terstigma penuh dengan pura-puranya.

Sementara punya kita sendiri? Kita kokohkan diri sendiri selalu memiliki ragi; kebaikan, keindahan, kejujuran, kesetiaan, kepedulian, kebenaran, rela berkorban, kesalehan serta ‘segala yang suci lahir dan di dalam batin’ hanya milik kita.

Bisa jadi narasi kita tentang sesama selalu dalam kepulan asap penuh legam.  Sementara milik kita sendiri? Semuanya selalu penuh di bentangan langit; ceria dan bermandikan cahaya bulan purnama.

Benar bahwa kita sepatutnya menatap dunia dengan penuh ketenangan, kokoh dalam iman. Sebab kita tidak boleh diperdayai begitu saja oleh geliat kepura-puraan dunia. Dunia yang penuh dengan akal tipu muslihat selalu bersiap memperdaya.

Tetapi, tidak kah kita pun terkadang menjadi pegiat aktif di dalam prilaku ‘ragi kemunafikan orang Farisi?’ Di dunia teknologi canggih separti sekarang ini, betapa sulitnya menemukan dan menjadi orang yang tulus, jujur, setia, lurus, rendah hati, sederhana, rela berkorban, apa adanya, serta memeluk diri sendiri apa adanya.

Sebab, terlalu banyak usaha yang diciptakan demi terlihat penuh ‘keistimewaan’ namun tidak pada tempatnya. Yang amat mengharapkan kesan baik dari sesama. Namun sesungguhnya semuanya hanya demi pengakuan dari dunia dan sesama. Prilaku seperti ini sesungguhnya adalah sebuah kemunafikan. Kemunafikan itu kekasaran yang paling halus.

Maka tidak ada yang sulit untuk kembali menjadi yang tidak istimewa, tidak luar biasa. Memeluk diri sendiri yang tidak luar biasa dan biasa-biasa saja, itulah jalan sederhana. Untuk tidak terus tergerogoti ragi orang farisi itu. Kita janganlah terserap ragi orang Farisi. Karena itu amat berbahaya. Bahayanya adalah kita bisa memangsai orang lain, kita berprilaku barbar di dalam kehidupan bersama.

Tuhan, ampunilah aku ini, bila aku hanya memikirkan keselamatan diriku sendiri. Berikanlah aku keberanian untuk melepaskan diri dari kelekatan pada diri sendiri, keluargaku, selera & nafsu pribadi. Jadikan aku pribadi yang lurus, tulus, terbuka untuk menerima pedoman hidup dariMu dan rendah hati, sederhana, apa adanya, mau peduli pada situasi di sekitar serta tahu bersyukur atas apa saja yang Engkau berikan padaku selama aku hidup.

Salamku dalam kasih Yesus dari pastoran Sita. Berkat Tuhan yang amat melimpah tercurah dalam Ekaristi Suci tadi pagi lewat tanganku ini untukmu semua yang amat dikasihi dan mengasihi Allah.

Tuhan memberkati.

SEKALI ANAK DOMBA, TETAPLAH ANAK DOMBA

Pesan Sabda Tuhan Hari Ini

Renungan Katolik

Romo John Samur, Pr

Pastor Paroki Sita Manggarai Timur

Keuskupan Ruteng

Selamat bertemu lagi di hari Rabu 18 Oktober 2023, Pesta Santo Lukas, Penginjil pada pekan biasa XXVIII, yang penuh berkat buatmu semua; ibu, bapa, saudari, saudara, sahabat, kenalanku, orang muda dan anak-anak serta seluruh keluargaku di manapun berada, yang amat saya kasihi dalam Tuhan kita, Yesus Kristus.

2Timotius 4:10-17a

Mazmur 145:10-11.12-13ab.17-18

Injil Lukas 10:1-9

Siapa dan di mana itu Serigala?

“Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala…” (Lukas 10:3). Tetaplah sejuk di hati. Rasa damai, tenang harus tetap menjadi milik kita sepanjang ziarah hidup kita di dunia. Apapun situasi yang bakal dihadapi dan dialami.

Benar-kah untuk selamanya Serigala tetaplah Serigala? Sering juga ia berubah menjadi berbulu domba. Tetapi tetaplah ia Serigala, yang kasar, keras dan kejam, memangsai yang lain. Itulah ‘alam Serigala’ yang bakal dihadapi.

Ada saatnya ketika yang  dianggap berkelembutan anak domba ternyata bisa juga ‘berhati Serigala’. Dunia ini benar-benar panggung sandiwara (alunan lagu Ahmad Albar). Citra diri dan hikayat hidup dapat dengan mudah berubah. 

Tetapi untukmu ‘sekali anak domba, tetaplah anak domba’, yang memiliki kelembutan hati, tetap punya senyum polos, tanpa syarat. Walau tidak mudah, bahwa sekali menjadi orang baik tetaplah menjadi orang baik! Seperti apapun situasi Serigala tidak boleh membelokkan dan membalikkan keadaan.

Tetapi janganlah kita terlalu rajin untuk gencar berprasangka bahwa ‘Serigala dan kebuasan itu’ selalu ada dan terjadi di luar diri kita dan hanya ada pada orang lain. Hanya kita saja yang berperangai ‘anak domba dan berkelembutan hati’. Jangan! Itu tidak boleh ada. Tak boleh beranggapan seperti itu.

Menjadi ‘anak domba’ adalah sebuah perjuangan. Yang tak pernah berakhir selama kita masih berkelana di bumi yang berputar ini. Setiap kita dipanggil untuk belajar dan terus belajar menggapai dan mengalami alam kedamaian dan kelembutan itu.

Terkadang memang ‘kita kelihatan berkelembutan bagai anak domba’. Tetapi kita bisa juga tersungkur ke dalam alam ‘kegarangan jadi Serigala’. Tokoh utama dan pemeran antagonis bisa saja ‘muncul, hilang bergantian di layar diri, opera kehidupan kita’.

Tetapi tetap berpengharapan bahwa kabar gembira, atau Injil dan Lukas, pengarang Kabar Gembira itu, tetaplah menjadi inspirasi hidup agar kita selalu diilhami untuk menjadi pencipta & pencinta alam anak domba!

“Bagaimanapun, hatimu sungguh agung dan mulia bila ternyata engkau bisa berdamai, bersukacita dan nyaman untuk selalu mau bersahabat dengan orang yang semula kau anggap berhati Serigala”.

Alkah, Bapa yang Mahabaik. Terima kasih karena Engkau telah nemilih para rasul untuk melanujutkan karya dan pewartaan di dunia ini. Tuhan, jadikan aku pewarta ulung kebenaranMu. Biarkan aku menjadi pribadi yang terbuka, tahu bersyukur, teguh untuk setia dan jadi pribadi yang rendah hati. Jauhkan dari diriku sikap acuh tak acuh. Tetapi beri aku sikap mau mmberi maaf dan mengampuni siapapun, tanpa diskriminasi, bila ada yang bersalah

Salamku dalam kasih Yesus dari pastoran Sita. Berkat Tuhan, yang amat melimpah tercurah dalam Ekaristi Suci tadi pagi lewat tanganku ini untukmu semua, yang amat dikasihi dan mengasihi Tuhan, pada Pesta St Lukas, Pengarang Injil.

Tuhan memberkati.

BERBAGI DAN BERSOLIDER

Renungan Katolik

Minggu, 15 Oktober 2023.

Hari Minggu Biasa XXVIII

Santa Theresia dari Avila

Kitab Yesaya (25:6-10a)

“Tuhan akan menghidangkan suatu jamuan, dan menghapus air mata dari wajah semua orang.”

Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (4:12-14.19-20)

“Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”

Injil Suci menurut Matius (22:1-14)

“Undanglah setiap orang yang kalian jumpai ke pesta nikah ini”

Romo Martin Chen, Pr

Direktur Puspas Keuskupan Ruteng

Seperti apakah Surga itu? Kapankah aku boleh mengalaminya? Yesus memgumpamakannya dengan sebuah perjamuan (Mat 22).

Dengan simbol ini sesungguhnya terungkap aneka nuansa surgawi. Perjamuan selalu diisi dengan  makan minum. Maka Surga bukanlah sesuatu yang abstrak tapi  konkret, yang sudah mulai terjadi dalam hidup ini. Saat saya berjuang mencari nafkah dan menikmati hasilnya bersama sama, di sana Surga turun ke bumi.

 Jadi Surga terungkap dalam perjuangan bonum commune, mewujudkan kesejahteraan umum di bumi ini.  Itu pulalah hakikat perjamuan: selalu dalam kebersamaan.  Surga berarti berbagi dan bersolider. Sebaliknya neraka berarti sendiri, egoisme, kesepian.

Selanjutnya setiap perjamuan dirayakan dengan sukacita. Di mana senyum merekah dan gelak tawa canda dengan para sahabat membahana, di situ Surga berpelukan dengan bumi. Surga adalah selebrasi. Semua orang diundang untuk mengecapi perjamuan surgawi ini. Anda juga. Kita diundang.

Selamat berhari Minggu .

MENJADI SAHABAT-SAHABAT FIRMAN TUHAN

Pesan Sabda Tuhan Hari Ini, Sabtu 14 Oktober 2023.

Romo John Samur, Pr

PAstor Paroki Sita Manggarai Timur

Keuskupan Ruteng

Selamat bertemu lagi di hari Sabtu 14 Oktober 2023, pekan biasa XXVII, yang penuh berkat buatmu semua; ibu, bapa, saudari, saudara, sahabat, kenalanku, orang muda dan anak-anak serta seluruh keluargaku di mana pun berada, yang sungguh saya kasihi dalam Tuhan kita Yesus Kristus.

Yoel 3:12-21

Mazmur 97:1-2,5-6,11-12

Injil Lukas 11:27-28

Dalam FirmanNya kita senantiasa berbahagia

“Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan memeliharanya” (Lukas 11:28). Firman Tuhan dibacakan dan didengarkan. Firman ditangkap, dipahami dan tersimpan di hati setiap kita. Kita memiliki hidup yang teresap dalam firman Tuhan.

Tetapi Firman Tuhan mesti menyata. Dibawa di dalam ziarah keseharian. Firman itu sejatinya berakar di dalam pikiran, perasaan dan dalam seluruh diri kita.

Dari situ lah firman Tuhan bertumbuh, berkembang dan berbuah. Firman Tuhan jadi berpengaruh bagi dunia dan sesama. Menjadi penuntun dan pembimbing jalan hidup.

Firman Tuhan bukanlah kerangka kosong tanpa isi. Tetapi ia selalu menyapa pada kehidupan semesta. Hidup itu menjadi cerah, indah, tenang, bersukacita dan berbuah.

Kita terpanggil menjadi sahabat-sahabat Firman Tuhan. Firman Tuhan hidup dan berdaya. Sebab itu kita dipanggil untuk melanjutkan firman Allah yang hidup dan penuh daya. Hembuskanlah firman Tuhan yang penuh harapan untuk sesama. Buatlah firman itu berbuah dalam kehidupan bersama dengan sesama.

Marilah kita, menjadikan firman Tuhan sebagai nutrisi rohani yang baru bagi ziarah iman kita. Sendengkanlah telinga dan hati kita untuk menangkap pesan suara Tuhan yang menyapa dan yang meneguhkan hari sanubari kita. Di dalam FirmanNya, Tuhan sendiri hadir dan menyapa setiap kita.

Ekspresi kebahagiaan dari manusia tampak di dalam bahasa tubuh (gestikulasi) serta hidup yang dijalani. Hidup manusia yang selalu ditaburi benih firman Tuhan, disirami dengan pertobatan, dipupuk dengan perbuatan nyata, yang tidak hanya bisa dirasakan tetapi juga tampak kelihatan dengan mata, bisa diukur, pasti membuahkan kebahagiaan sejati. Kalau tidak sensus catholicus kita akan tetap diragukan.

Allah Bapa yang hidup dan kekal. Syukur atas kasih dan kerahimanMu yang sungguh nyata di dalam hidupku ini. Aku memohon, jadikan aku kuat & teguh bila kesulitan melilit hidupku, pencobaan menghimpit erat hidupku. Jauhkanlah dari diriku sikap mudah menyerah, putus asa, mental instan yang mau cari gampang. Dengan penuh iman, dalam Engkau dan bersama Dikau kujalani hidupku ini dengan penuh rasa sukacita. Tuhanku, semoga aku selalu tenang, sabar, tak mudah menyerah, berani menghadapi apapun soal dengan tangan kuat kuasaMu yang mahaagung dan ajaib. Hanya Engkaulah andalan dan kekuatanku.

Salamku dalam kasih Yesus dari pastoran Sita. Berkat Tuhan, yang amat melimpah tercurah dalam Ekaristi Suci tadi pagi lewat tanganku ini untukmu semua, yang amat dikasihi dan mengasihi Tuhan.

Tuhan memberkati.