MEMBERI , BERBAGI PIKIRAN, TENAGA, WAKTU DAN SEGALANYA

Pesan Sabda Tuhan Hari Ini, Rabu, 23 Agustus 2023

Romo John Samur, Pr

Pastor Paroki Sita Manggarai Timur

Keuskupan Ruteng

Selamat bertemu lagi di hari baru Rabu, 23 Agustus 2023, pekan biasa XX yang penuh berkat buatmu semua ibu, bapa, saudari, saudara, para sahabat, kenalanku, para orang muda, anak-anak dan seluruh keluargaku di mana pun berada, yang sungguh saya kasihi dalam Tuhan kita, Yesus Kristus.

Hakim-Hakim 9:6-15

Mazmur 21:2-3.4-5.6-7

Injil Matius 20:1-16

“Tidak ada orang yang mengupah kami”(Mat 20:7). Pengangguran sebenarnya adalah petaka. Tidak bisa manusia hidup ‘tanpa kerja, tanpa aktivitas, tiada berbuat sesuatu’. Karena Allah sejak awal mula bekerja. Bekerja untuk dunia dan manusia. Karena itu, kalau ada orang di bawah kolong langit ini tidak mau bekerja memang itu sebuah petaka. Petaka itu tak cuma berkaitan dengan nasib hidup seputar upah menopang hidup. Tetapi juga berkaitan ekspresi dan ungkapan diri demi kebaikan bersama dan kepentingan umum.

Mengapa kita tidak boleh terlena dalam dan dengan situasi pengangguran? Mengapa banyak orang berleha-leha ‘tanpa usaha dan perjuangan mengisi hidup yang kaya makna?’ Inilah sejumlah pertanyaan yang mencemaskan. Tuhan menganugerahkan berkat, bakat, ‘modal dasar’ bagi kehidupan untuk berjuang dan berusaha. Setidaknya untuk ‘tidak menganggur saja sepanjang hari’ (Mat 20:6).

Ingatlah kerisauan hati Rasul Paulus di tulisannya kepada jemaat Tesalonika, “Tetapi kami berpesan kepadamu saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya…’ (2Tes 3:6). Rasul Paulus melanjutkan tegurannya, sesuai apa yang ia dengar, “bahwa ada orang-orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna” (2Tes 3:11).

Pesannya jelas. Berusaha agar kita ‘tidak tergolong di kelompok pengangguran yang berleha-leha. Yang sangat tidak jelas sibuknya.’ Musuh Tuhan adalah aneka kesibukan kita yang kurang jelas arah dan manfaatnya. Jika mungkin, bertindaklah agar semuanya turut serta aktif dalam usaha, tindakan dan kerja bersama demi kebaikan, sukacita bersama dengan sesama.

Dalam arti tertentu, Gereja adalah ‘kita semua dalam satu ikatan iman, harapan dan kasih. ‘Partisipasi aktif, ikut serta penuh kesadaran sudah menjadi kekuatan yang mahadahsyat untuk ‘tidak boleh menganggur saja’.

Maka kejelian untuk saling ‘bikin aktif, bikin terlibat, dan menunjukkan tanda-tanda kehidupan’ adalah tanda kecakapan demi meraih ‘satu dinar keselamatan’, sepotong surga abadi. Di atas segalanya Gereja adalah ‘kita semua yang tidak boleh menganggur di dalam menunjukkan cinta dan kebaikan serta sukacita bersama.

Kita tidak boleh menjadi persekutuan umat Allah yang tetap berpangku tangan ketika menatap ‘kemalangan, ketakpastian nasib sesama kita’. Allah yang kita imani adalah ‘Allah yang murah hati’ (Matius 20:15). Tetapi ada hal yang tidak boleh kita lupakan: Sejatinya janganlah kita tenggelam dalam ‘ketagihan untuk aktif sendiri tanpa keterlibatan sesama’.

Ya Tuhan, semoga hari ini aku tidak mengejar keuntungan, kesenangan bagi diriku sendiri. Semoga hari ini aku dapat memberi dan berbagi pikiran, tenaga, waktu atau apapun yang kumiliki sekecil apapun bagi sesama yang sungguh membutuhkan. Semoga aku tidak mencari-cari alasan hanya untuk menghindari pekerjaan yang kurasa sulit. Semoga di dalam semuanya aku selalu tampil tenang, sabar, rela berkorban, peka dan peduli pada situasi yang ada di sekirarku. Semoga aku selalu tampil sederhana, rendah hati, jujur, tidak ada dusta di tutur, selalu ada hati tulus di diri, tidak ada kemunafikan di perangai. Tuhan, aku ini serpihan debu tanah, di alas kakiMu yang Kudus dan mulia. Hanya Engkau andalanku. Tanpa Engkau, aku ini bukan siapa-siapa.

Salamku dalam kasih Yesus dari pastoran Sita. Berkat Tuhan yang amat melimpah tercurah dalam Ekaristi Suci tadi pagi lewat tanganku ini untukmu semua; yang amat dikasihi dan mengasihi Tuhan.

Tuhan memberkati.

Tinggalkan komentar