DALAM TUHAN, TIDAK PERNAH ADA KATA TERLAMBAT UNTUK KEMBALI KE SUASANA BERKAT, SUKACITA DAN HIDUP

Pesan Sabda Tuhan pada Kamis sesudah Rabu Abu

23 Februari 2023

Ulangan 30:15-20

Mazmur 1:1-2.3.4.6

Injil Lukas 9:22-25

Romo John Samur, Pr

Pastor Paroki Sita Manggarai Timur

Keuskupan Ruteng

Selamat bertemu lagi di hari baru Kamis sesudah Rabu Abu 23 Februari 2023,  yang penuh berkat buatmu semua; ibu, bapa, saudari, saudara, para sahabat, kenalanku, para orang muda, anak-anak dan seluruh keluargaku di manapun berada, yang sungguh saya kasihi dalam Tuhan kita Yesus Kristus.

“Ingatlah, pada hari ini….!”

(Ul 30:15). Seruan Musa di padang gurun terdengar tegas. Hidup bangsanya ada dalam pilihan: hidup atau binasa. Musa tidak ingin agar bangsanya jatuh dalam kehancuran dan kematian.

Harapan terdalam di hati Musa, sebaliknya adalah agar bangsanya sungguh menjadi ‘kaum yang hidup, berketurunan dan terberkati’ (Kel 30:16).

Untuk mencapai kehormatan cita-cita akan berkat dan kehidupan, Musa ingatkan bangsanya untuk mengasihi Tuhan, mengikuti jalanNya, serta berpegang pada ketetapan, aturan dan perintahNya (Kel 30:16).

Saudara-saudariku, situasi; hidup atau binasa, berhasil atau  gagal, ceria atau suram, sukacita atau nestapa, untung atau rugi, harapan atau putus asa, sungguh ada di hadapan kita. Bahkan semuanya tetap mengiringi setiap langkah di ziarah hidup kita.

Setiap kita punya kekuatan hati untuk menjawab. Untuk memilih yang terbaik dan yang tidak membinasakan. Ada sekian banyak ‘suara Musa’ yang mengingatkan serta meneguhkan kita!

Namun terlampaui sering kita masuk dalam hidup yang penuh dengan aneka; ancaman, kebinasaan, kegagalan, kesuraman, nestapa, ketakberuntungan kemalangan. Dan betapa tak berdayanya kita untuk harus menghadapi semuanya.

Tetapi dalam Tuhan, tidak pernah ada kata terlambat untuk kembali ke suasana berkat, sukacita dan hidup. Dalam Kasih Tuhan, jiwa insani setiap kita tak masuk ke dalam area ‘hukuman mati’ yang berketetapan penuh dan mengikat.

Masa pra-paskah adalah sebuah momentum, saat  lembaran-lembaran buku harian setiap kita kembali ditulis dalam Kasih dan Harapan di dalam Tuhan. Dan semuanya digores penuh iman dengan ‘tinta mulia tetesan-tetesan keringat dan darah derita – Salib Tuhan sendiri yang sungguh  menyelamatkan.’

Di hari-hari Masa Prapaskah ini, seruan Musa di padang gurun, diperdengarkan lagi pada kita: “Ingatlah….!”

‘Masih adakah harapan untuk mengingat Kasih dan kebaikan Tuhan serta cinta dan perhatian sesama?’

Daya ingat kita sejatinya diaktifkan kembali, agar kita tidak mati-matian menjalani hidup ini semata-mata hanya atas kendali pikiran, kendali ilmu pengetahuan, kendali selera yang seperti sulit untuk didiskusikan, kendali rasa serta kehendak diri kita sendiri.

Tuhan Yesus, aku bersyukur kepadaMu, atas penyertaanMu sepanjang istirahatku malam tadi dan pagi ini Engkau hadiahkan aku hari baru dengan harapan baru. Engkau telah menebus semua dosaku. Jangan biarkan aku menanggung beban yang tidak perlu kutanggung akibat dosa-dosaku sendiri. Semoga aku menunjukkan sikap rendah hati, selalu sabar dan tenang ketika ada kesulitan di ziarah hidupku. Bukalah mata hatiku untuk melihat mukjizat dan semua pekerjaan besar Tuhan di tengah dunia

Salamku dalam kasih Yesus, di hari ke 2 retret agung, dari pastoran Sita. Berkat Tuhan yang amat melimpah tercurah dalam Ekaristi Kudus tadi pagi lewat tangan imamNya ini untukmu semua yang sungguh dikasihi dan mengasihi Tuhan. Selamat berpuasa.

Tuhan memberkati.

Tinggalkan komentar